đ Bandung Contemporary Art Award 2017
Theartworks of HOCK E AYE VI EDGAR HEAP OF BIRDS include multi- disciplinary forms of public art messages, large scale drawings, Neuf Series acrylic paintings, prints, works in glass and monumental porcelain enamel on steel outdoor sculpture. He was recently named an USA Ford Fellow in 2112 and Distinguished Alumni, University of Kansas in 2014.
2013Arts Excellence Award (Sculpture) - Adelaide College of the Arts. RESIDENCIES. 2018 Situate Arts Lab, Salamanca Art Centre, Hobart, Tasmania. 2014 Adelaide Festival Centre/ SALA Artist in Residence at Adelaide Festival Centre. PUBLIC ART COMMISSIONS. 2017 SA Power Networks, Emerging Artist Sculpture Commission, Adelaide, South Australia.
VisualArt & Design Scholar A scholar that constantly acknowledges God's sovereignty and design in every thought process, decision making, and response to the world as the cornerstone of his works.; Visionary Leader in Visual Art & Design field A leader that contributes to the advancement of art, design, culture, and visual communication design discipline as a whole towards harmony between
Postnavigation. â Previous Bidding. Next Bidding â
ChanelleWalshe is an artist living and working in Dublin. They graduated from The National College of Art and Design, Dublin in 2010 and the Turps Banana Art School Correspondence Course in 2019. Recent exhibitions include The Hennessy Craig Award Exhibition, RHA, Dublin 2021, WE CAN DANCE, West Cork, 2021 and ARTWORKS at Visual Carlow, 2019.
8Maskapai Penerbangan Indonesia yang Bangkrut dan Setop Operasi Resmi! Tarif PCR Kini Rp275.000 untuk Jawa-Bali, Rp300.000 Luar Jawa-Bali Ditutup Melemah, IHSG Gagal Tembus Level 6.700 BEI Pasang Target Moderat pada 2022, Transaksi Harian Dipatok Rp13,5 Triliun LIVE: Emas spot jatuh 0,35 persen (15:10 WIB) LIVE: Rupiah ditutup turun 20 poin (15:05 WIB) LIVE: IHSG berakhir turun 0,82 persen
MEAAward is joint-organized by HOM Art Trans and Galeri Chandan. 2. YOUNG GUNS. The Young Guns is an accolade HOM Art Trans confers upon an upcoming young artist who boldly makes an impact in the arena of visual arts by displaying consistency, perseverance and high artistic quality in his or her creations.
In2017 LIGNA received the George Tabori prize, the most important award in the German free theater scene. Melati Suryodarmo Melati Suryodarmo is an Indonesian durational performance artist. Her physically demanding performances make use of repetitive motions and often last for many hours, sometimes reaching "a level of factual absurdity".
ReenactingHistory_ Collective Actions and Everyday Gestures, National Museum of Modern and Conteporary Art Gwacheon, Korea. The Artist/Knight, Gaasbeek Castle, Belgium. Imaginary Asia, Nam June Paik Art Center, Korea. Parallax Views2017, International Film Festival Rotterdam, The Netherlands. The Art of Maebashi 2017, Arts Maebashi, Gunma
2X28Ct3. SENI â The Bandung Contemporary Art Awards BaCAA, Penganugerahan seni yang bertujuan untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia dan berupaya meningkatkan partisipasi para peraih anugerah seni ini dalam kancah seni rupa Internasional. Penghargaan ini ditujukan bagi seniman muda berbakat yang aktif memamerkan karya seninya baik itu di galeri seni, ruang publik, atau ruang-Âruang seni baru dengan program yang jelas dan baik. BaCAA 01, 02, 03, 4 telah sukses diselenggarakan dan memberikan sorotan yang lebih besar bagi para seniman muda yang terpilih sebagai finalis. Peraih BaCAA sebelumnya telah menerima hadiah berupa uang tunai dan sebagian lainnya mendapatkan kesempatan untuk melakukan residensi seniman/kunjungan seni guna memperoleh pengalaman di lingkungan baru sebagai bagian dari penghargaan yang mereka terima, dan memperkaya perjalanan artistik mereka. Sebuah kolaborasi dengan Centre Intermondes, La Rochelle, Perancis telah mengawali program pertukaran residensi ini, yang berhasil mengirimkan seniman-Ââseniman dengan karya terbaik BaCAA sebelumnya untuk mengikuti program residensi selama tiga 3 bulan disana. ArtSociates dan Lawangwangi Creative Art Space kini dengan bangga mengumumkan pelaksanaan BaCAA 05 yang akan diselenggarakan kembali pada 2017, sesuai rencana penyelenggaraannya 2dua tahun sekali yang diputuskan pada BaCAA4. Anugerah ini akan dilaksanakan pada Oktober 2017, berupa pemberian anugerah dan pameran karya-Ââkarya seni yang terpilih sebagai finalis. Anugerah seni ditetapkan untuk diberikan kepada seniman-Ââseniman muda Indonesia. Penghargaan ini diharapkan dapat membantu proses kekaryaan dan pengembangan karya seni rupa kontemporer Indonesia, dan memberikan peluang untuk berpartisipasi dan bersaing di tingkat internasional melalui kesempatan program residensi. Pemenang dan Penghargaan Pemenang BaCAA 05 akan diumumkan pada 5 Oktober 2017. Pemenang kali ini akan diberikan hanya kepada tiga 3 karya seniman terbaik; Satu seniman terbaik akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. seratus juta rupiah, lalu satu seniman terbaik akan mendapatkan satu 1 kesempatan program residensi ke luar negeri selama 3 tiga bulan, dan satu seniman terbaik lainnya mendapatkan kesempatan Art Trip. Hadiah program residensi seniman ini mencakup biaya tiket pesawat pulang-Ââpergi, penginapan, biaya hidup, biaya material produksi kekaryaan dalam jumlah yang masuk akal, dan biaya untuk pameran tunggal sebagai hasil akhir program residensi. Hadiah program Art Trip mencakup biaya tiket pesawat pulang-Âpergi, akomodasi 1 minggu, dan uang saku sebesar 1000 USD. Persyaratan Seniman muda Indonesia Individual/Kelompok yang aktif berkarya sebagai perupa. Usia maksimal seniman 40 tahun Desember 2017. Mempunyai pengalaman berpameran baik itu kelompok/tunggal dalam tiga 3 tahun terakhir. Memenuhi persyaratan aplikasi pendaftaran berupa isian formulir yang disediakan, lampiran Foto/Video karya seni yang diikutsertakan, konsep karya, foto diri, profil singkat & CV seniman. Menyetujui tahapan dan aturan main penganugerahan seni BaCAA5 yang berlaku. Tema Tidak ada spesifik tema untuk anugerah ini, konsep berkarya setiap seniman cukup longgar, tapi target kekaryaan yang terpilih adalah karya yang mempunyai ide, konsep/deskripsi , produksi karya yang baik dan berkaitan sangat kuat antara konsep dan hasil akhir kekaryaannya. Prosedur dan Peraturan Karya-Âkarya seni yang dikirimkan dinilai oleh sang seniman atau kelompok seni peserta sebagai karya-Âkarya seni terbaik yang dibuat dalam dua tahun terakhir sebelum pengumuman anugerah ini. Dalam hal anugerah yang kelima ini, karya-Âkarya seni tersebut haruslah minimal dibuat pada 2015/2016 Februari 2017. Karya-Ââkarya seni ini dimiliki oleh sang seniman atau kelompok seniman dan bersedia untuk di jual. Setiap seniman atau kelompok diizinkan mengirimkan paling banyak satu 1 karya. Setiap karya dua dimensi, ukurannya tidak melebihi 6m2 dimensi maksimalnya, misalnya, 2mx3m; 1,2mx5m; 4mx1,5m Setiap karya tiga dimensi, tingginya tidak melebihi 3m, sementara lebar x dalamnya tak melebihi 3m2 contoh dimensi maksimumnya misalnya 3mx2mx1m; 3mx2mx1,5m Durasi setiap karya video tak melebihi 10 menit. Setiap karya dengan Instalasi Seni maupun peruntukan di ruang publik juga dapat diikutsertakan, dengan syarat ukuran maksimum tidak lebih dari 3 m 3 m x 3 m x 3 m Setiap karya harus di kemas dalam peti yang aman untuk keselamatan pengirimannya. Dengan mengirimkan karya ke kompetisi ini, sang seniman menyatakan setuju dengan peraturan anugerah ini. Untuk mengikuti proses praseleksi kompetisi ini, seniman harus melakukan registrasi onlline dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. dan Rp. seniman, lalu melengkapi kelengkapan persyaratan aplikasi keikutsertaan. Aplikasi karya hanya dilakukan secara online pada website dengan mengikuti tahapan pengisian formulir registrasi, dan melampirkan persyaratannya pada folder aplikasi yang telah disediakan di website tersebut. Khusus untuk keterangan foto karya, harap diberikan keterangan foto âNama-Âseniman+judul-Âkarya+tahun+medium+ukuran tinggixlebar atau tinggixlebarxdalamâ, contoh Nurhayati_Memorabilia1_Instalasi Media Campur_ 2014_2mx1mx20cm, apabila karya video perlu ditambahkan lampiran foto/still image dari karya video tersebut dengan keterangan karya contoh Asep Jaya_familyportrait_video_2menit_edisi1dari3_2016. Deskripsi atau gambaran singkat karya tak boleh lebih daripada 300 kata, mengacu pada konsep yang menggerakkan sang seniman untuk membuat karya tersebut. Dengan berdasarkan foto dan portofolio seniman, Dewan Juri akan memilih sebanyak-Ââbanyaknya tigapuluh 30 peserta yang akan masuk pada tahap Semi-ÂâFinalis dan meminta mereka mengirimkan karya mereka kepada penyelenggara untuk penjurian tahap penyeleksian Finalis. Tenggat Pendaftaran dan Pengajuan Karya Registrasi awal dapat dilakukan selambat-Âlambatnya pada 26 Mei 2017 untuk kemudian dapat melakukan tahap selanjutnya untuk aplikasi foto karya seni, deskripsi singkat karya, dan portofolio seniman yang harus sudah dilampirkan pada website selambat-Ââlambatnya 12 Agustus 2017. Sebanyak-Âbanyaknya tigapuluh 30 karya seni terpilih harus telah diterima oleh penyelenggara paling lambat 12 September 2017 Juri Anggota Dewan Juri kompetisi ini akan bertindak sebagai anggota juri terpilih setiap tahunnya. Untuk mendorong perkembangan anugerah seni ini dan menjadi bagian dari peristiwa seni internasional, Dewan Juri berikutnya akan dibentuk dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Juri sebelumnya. Anggota Dewan Juri kali kelima ini adalah Agung Hujatnikajennong Kurator Seni Carla Bianpoen Jurnalis Seni Susan Baik Pemilik Galeri BAIK ART, LA, USA Valentine Willie founder VWFA, Creative Director Ilham Gallery KL Malaysia Wiyu Wahono Kolektor Seni Pengumuman dan Pameran Pengumuman hasil seleksi 15 karya seni akan diterbitkan di akun media sosial resmi BaCAA5, media cetak dan online, dengan pemberitahuan kepada sang seniman selambat-Ââlambatnya 31 Agustus 2017; nama pemenang akan tetap dirahasiakan dan diumumkan saat pembukaan pameran. Ke-Â15 karya seni yang terpilih akan dipamerkan di Lawangwangi Creative Space, Bandung, pada 5 Oktober â 5 November 2017. Penjualan & Lelang Karya Ke-Â15 karya seni akan dijual dengan sistem Lelang tertutup dimana calon pembeli atau kolektor akan memberikan harga pada setiap karya yang ingin dibelinya sesuai harga kisaran yang telah ditentukan. Kisaran harga karya diketahui dan disepakati sebelumnya oleh finalis. Setiap finalis akan diberikan surat kontrak kerjasama selama paling sedikit satu 1 tahun. Bagi hasil seniman dan penyelanggara sebesar 50 50, dimana seniman mendapatkan 50% dari hasil penjualan melalui lelang dan penyelenggara mendapatkan 50% yang akan dimasukkan dalam dana sumbangan endowment fund yang didedikasikan untuk penyelenggaraan dan keberlanjutan BaCAA selanjutnya. ArtSociates Lawangwangi Creative Space Jl. Dago Giri 99, Warung Caringin Mekarwangi, Bandung, 40391 Indonesia Mobile +62 85 95 65 72344 FB fanpage Bandung Contemporary Art Awards Instagram ba_caa Twitter bacaa_ Youtube Bandung Contemporary Art Awards
Asia Arts Awards Hong Kong is a signature gala celebration honoring the Asia Arts Game Changers during the week of Art Basel in Hong Kong. Major art collectors, artists, gallerists, dignitaries from the art world, and Asia Society trustees and patrons will gather to celebrate the contemporary arts in Asia and honor artists and arts professionals for their significant contributions. For more than twenty years, Asia Society has been a pioneer in identifying and fostering the latest contemporary Asian artists and engaging new audiences for their work. Past honorees include Cai Guo-Qiang, Bharti Kher, Lee Ufan, Liu Guosong, Nalini Malani, Nyoman Masriadi, Takashi Murakami, Yoshitomo Nara, Shahzia Sikander, Do Ho Suh, Wucius Wong, Xu Bing, Zeng Fanzhi, and Zhang Xiaogang. Asia Arts Awards Hong Kong March 23, 2017 Venue JW Marriott Hotel Hong Kong 600 pm Cocktail Reception and Auction Artwork Viewing 800 pm Award Ceremony, Dinner and Auction Join the Auction! The auction component of the 2017 Asia Arts Awards Hong Kong features works by artists Cai Guo-Qiang, Eko Nugroho, Do Ho Suh, Sun Xun, Mika Tajima, Natee Utarit, Xu Bing and Yang Fudong, among others. The artworks were on view at JW Marriott Hong Kong on Thursday, March 23, 2017 at 600 pm by invitation only. All proceeds from Asia Arts Awards Hong Kong support Asia Society Arts and Culture initiatives worldwide. Asia Societyâs Asia Arts Awards Hong Kong is co-organized by Asia Society Museum, New York, and Asia Society Hong Kong Center. Honorees Hon Chi Fun Hon Chi Fun is one of Hong Kongâs most respected visual artists, best known for his abstract paintings and serigraphic prints that reflect his interest in Taoism and phenomenology through the expression of circles. In 1958, he co-founded the Modern Literature and Art Association to promote local public interest in literature and art. He was among the first in Hong Kong to be awarded a Fellowship by John D. Rockefeller 3rd Foundation in 1968. Honâs works have been exhibited extensively in Hong Kong and overseas, including at solo exhibitions at the Hong Kong Museum of Art 2005 and the University Museum and Art Gallery of the University of Hong Kong 1988. In 2013, he received the Medal of Honour from the Hong Kong SAR government in recognition of his outstanding artistic achievements. Kimsooja Kimsooja is an internationally acclaimed multimedia artist whose videos, installations and performances poignantly address issues relating to culture, politics, history and identity, especially with regard to the displaced self. The artistâs conceptual, aesthetic and structural investigations of performance through immobility in her practice inverts the notion of the artist as the predominant actor. Her works have been exhibited internationally and featured in numerous solo and group exhibitions, including at the National Museum of Modern and Contemporary Art, Seoul 2016; Centre Pompidou-Metz 2015; Reina Sophia, Madrid 2006; MoMA PS1, New York 2001; 24th SĂŁo Paulo Biennial 1998; the 48th, 49th, 51st and 52nd Venice Biennales. In 2013 she represented Korea at the 55th Venice Biennale. Rashid Rana Rashid Rana is known for his conceptual sculptures, videos, and photo composite collages that provocatively deconstruct social histories and cultural disjunctions to reflect the duality of our time. He has participated in major exhibitions including My East is Your West, a collateral event at the 56th Venice Biennale 2015; Mohatta Palace Museum, Karachi 2013; Cornerhouse, Manchester 2011; Asia Society Museum, New York 2009; and MusĂ©e Guimet, Paris 2010 among others. Rana was recently appointed artistic director of the 2017 Lahore Biennale. He is also the founding faculty member and current dean of the School of Visual Arts and Design at Beaconhouse National University in Lahore. Hiroshi Sugimoto Hiroshi Sugimotoâs singular practice spans the mediums of performing arts, photography, sculpture, installation and architecture. His art deals with history and temporal existence through a variety of subject matter issues surrounding time, empiricism and metaphysics that bridge Eastern and Western ideologies while examining the nature of time, perception, and the origins of consciousness. Sugimotoâs work has been presented in numerous international solo and group exhibitions among them The J. Paul Getty Museum 2014; 17th Biennale of Sydney 2010; Yokohama Triennale 2001; 3rd Biennale dâart contemporain de Lyon 1995; and Carnegie International 1991. The artist received the Order of Arts and Letters 2013 from the French government; the Praemium Imperiale Painting Award 2009 from the Japan Arts Association; and the Hasselblad Foundation International Award in Photography 2001. Support LUMINARIES Ming Wai Lau VISIONARIES Barbara and Ronnie Chan Ming Liu and Guoqing Chen Betsy and Ed Cohen DBS Bank Hong Kong Limited Kukje Gallery Mr. & Mrs. Robert W. Miller Denise and Andrew Saul Mr. Rusy M. Shroff, BBS, MBE, and Mrs. Purviz R. Shroff Jack and Susy Wadsworth Lulu and Anthony Wang CORPORATE PARTNER AUCTION PARTNER ART LOGISTICS PARTNER
EDUCATION 2008 â 2013 Institut Teknologi Bandung, Indonesia, Faculty of Art and Design, Fine Arts Department, Cum Laude AWARDS 2017 Finalist of Bandung Contemporary Art Awards 5 2015 Finalist of Gudang Garam Indonesia Art Award 2015 2013 Finalist of Indonesia Art Award 2013 2011 Outstanding student of the year, Department of Fine Arts, Institut Teknologi Bandung RESIDENCIES 2022 Framer Framed Werkplaats Molenwijk, a three-month residency, Amsterdam, the Netherlands 2020 â 2022 Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam, the Netherlands 2015 SĂ n Art Laboratory Session 7, a six-month residency, SĂ n Art, Ho Chi Minh City, Vietnam â GRANTS AND SCHOLARSHIP 2022 Artist publication grant, Stichting Hinderrust Fonds, The Netherlands 2021 Artist publication grant, Stichting Hinderrust Fonds, The Netherlands 2020 Travel grant, Sidharta Aboejono Martoredjo SAM Fund for Art and Ecology 2019 Research grant, Religions, Beliefs and Personal Valuesâ, Manila, the Philippines, Yogyakarta Biennale Foundation 2011 Bidikmisi scholarship, Directorate General of Higher Education, Ministry of National Education Republic of Indonesia â SOLO EXHIBITIONS 2022 A rising flower makes a garden, Framer Framed Werkplaats Molenwijk, Amsterdam, the Netherlands 2019 Optik-Optik Kecil, Rumah Tangga, Depok, Indonesia 2013 Laif, Griya Gerilya, Bandung, Indonesia â SELECTED EXHIBITIONS AND FESTIVALS 2022 Between Four Walls, PrintRoom, Rotterdam NL Re-Vision Performing Arts Festival, Belfast UK there, there, Greylight Project, Heerlen NL Indonesia Bertutur, Performance Art Gathering, Makassar ID Rijksakademie Open Studios 2022, Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam NL 2021 Layangan Jatuh, Langit Terbang Folk in the Present, Rumah Tangga, Depok ID KAUM Indonesian Alternative Performance and Film Festival, Volkspark Hasenheide and Treptower Park, Berlin DE Rijksakademie Open Studios 2021, Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam NL 2019 Biennale Jogja XV EQUATOR 5, Jogja National Museum, Yogyakarta ID 2018 Sirkuit Seni Performans, Gudskul, Jakarta ID Baligh, Rewind Art 17, Universitas Negeri Jakarta - Jalan Pemuda, Jakarta ID We Are What We Eat, Undisclosed Territory 11, Studio Plesungan, Solo ID Yang Tersingkap, Proyek Seni Perupa Perempuan Dewan Kesenian Jakarta, Galeri Cipta II, Jakarta ID House of the Unsilenced, Galeri Cemara 6, Jakarta ID Medium at Play, Gajah Gallery, Yogyakarta ID Integrasi Hybrid Teknologi-Sains-Seni, The Energy Building, Jakarta ID 2017 Exist 2017 Tomorrow as We Know It, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta ID Integrasi Teknologi â Sains â Seni , The Energy Building, Jakarta ID Bandung Contemporary Art Awards 5, Lawangwangi Creative Space, Bandung ID JIWA Jakarta Biennale 2017, Museum Sejarah Jakarta, Jakarta ID 2016 Ring Road Project Interkonektivitas, Galeri Serrum, Jakarta ID Art with Purpose, Museum Nasional, Jakarta ID Undisclosed Territory 10, Studio Plesungan, Solo ID 2015 Seks Sex Education, Waga Gallery, Jakarta ID Bahan, Suar Artspace, Jakarta ID No Worries Halal Indonesian Art, Galerie Vanessa Quang, Paris FR Respublica, Gudang Garam Indonesia Art Award, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta ID Tracing, Saigon Domaine, Ho Chi Minh City VN Router Art Project, Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta ID 2014 It Is Not a Trap, Asbestos Art Space, Bandung ID ARTE Indonesia Arts Festival, Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta ID MANIFESTO No. 4 Keseharian, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta ID LOOP Festival, La Virreina Centre de la Imatge, Barcelona ES When in Bali Do Like the Balinese Do, Kendra Artspace, Bali ID PADJAK 3, Manggarai Watergate, Jakarta ID PADJAK 4, Pasar Rebo Flyover, Jakarta ID PADJAK 6, Jakarta Old Town, Jakarta ID 2013 Bandung Contemporary Disposition, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung ID Post Medium, Indonesia Art Award, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta ID SPOT ART, Southeast Asia's Only International, Juried Arts Festival Of Artists Under 30 Years Old, Singapore ARTrium, Singapore SG Exist 2 Instruksiâ, Artspace, Jakarta ID Performance Art 101, Taste Market, Paris Van Java, Bandung ID â PUBLICATION AS AUTHOR 2022 Route of Flowers A Collection of Parables, editor Hannah Dawn Henderson, Ivan Mous 2021 Tales of Two Flowers Photos, editor Taylor Le Melle, We Had Plans, 150th year of the Rijksakademie van beeldende kunsten, Rijksakademie van beeldende kunsten Publication 2019 Heavenly Garden Creating Intimacy, Developing Empathy, editor Urmila Mohan, The Jugaad Project, Digital Journal â BOOK 2021 Mengolah Temuan Seni Berbasis Arsip, Spektrum 2021 Enam Perspektif Seni Rupa Kontemporer Indonesia, writer Sally Texania, Dewan Kesenian Jakarta Jakarta Arts Council in collaboration with Jakarta Biennale â PRESS 14/07/2021 Jejaring Dalam dan Luar Negeri 1, interview, rururadio 20/12/2020 Art has the ability to repair damaged social bonds between humansâ â taking a hike with artist Ratu Saraswati, features, Metropolis M website 11/11/2019 Centering the Equator in Global Conversations About Art, Hyperallergic 20/10/2018 Menyingkap Jilbab, Koran Tempo 21/11/2017 Systems, Agency and Other Guises JIWA Jakarta Biennale 2017, The Artling 13/11/2017 17th Jakarta Biennale, âJiwaâ, Art Agenda 22/09/2015 Inspirasi Karya IAA 2015 dari Media Sosial hingga Kiamat, CNN Indonesia 27/09/2015 Seni yang Berakar di Ladang Publik, Koran Harian Kompas 11/11/2013 New Generation of Contemporary Bandung, Sarasvati Magazine TEACHING EXPERIENCES 2016 â 2018 Art teacher, Elementary Program, Sekolah Highscope Indonesia TB. Simatupang, Jakarta ID 2013 â 2015 Drawing teacher, Pre-University of Art, Design, and Architecture, Villa Merah Jakarta ID 2011 â 2012 Lecturer assistant, Basic Drawing, Institut Teknologi Bandung ID
bandung contemporary art award 2017